Tampilkan postingan dengan label book. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label book. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Mei 2013

PENAMPAKAN PERTAMA BLEEDING SURVIVOR

Baru saja dapat paket.
Tebel. 
Ternyata isinya 5 sample buku baru saya yang berjudul

BLEEDING SURVIVOR


Teasernya bisa dicek di sini.

Bukunya setebal 215 halaman.
Untuk harga, masih belum tahu. 

Hehehe.

Tapi paling kalau follow Twitter saya, akan tahu juga.
Yang jelas, ini penampakan bukunya.

penampakan pertama
Mungkin kalau ada beberapa penampakan di toko buku, juga akan saya upload di blog ini. Kalau yang baca post ini juga menemukan buku ini di toko buku, saya boleh minta tolong di foto dan mention ke Twitter saya ya. Atau boleh di upload di blog Anda dan kasih linknya ke saya.

Thanks.

Jacob Julian

Senin, 03 Desember 2012

FIRST BOOK PROBLEM : The Diferencial about Pocong

Sebagai pengguna salah satu jariangan sosial media di Indonesia, sangat tidak mungkin bila anak muda atau anak beranjak muda, atau orang tua yang kawin dengan anak muda ... tidak kenal micro blog bernama Twitter.

Banyak artis Indonesia menggunakan Twitter. Bahkan selebritis bisa dibentuk dari ocehan 140 karakter itu.

Tak lain halnya adalah Poconggg. 

Begitu fenomenalnya, buku yang ditulis dia sampai lari(s).

Film? Jangan tanya. Saya belum nonton film Indonesia ... terakhir itu nonton Sang Penari di televisi tapi bagian credit title karena telat.

Lalu apa hubungannya dia dengan saya?

Saya ini penulis. Dan buku pertama saya bertemakan pocong juga. Kalau dibandingkan dengan Poconggg tadi, kami bermain di genre yang sama ... komedi.

Tapi apa bedanya?

Orang mau baca pocong yang ditulis Poconggg ketimbang yang ditulis oleh Jacob Julian.

Ini terjadi pada teman-teman saya saat saya tanyakan, "Y U NO READ MY BOOK?"

Alasan pertama; Takut.

Memang. Pocong itu hantu. Tapi di sini kubuat dengan genre komedi yang bahkan tidak ada kesan hantu itu horor. Ada juga hantu baik hati. Contoh: Tuyul dan Mbak Yul, Genie di Alladin ... bahkan Carlisle dari Twilight juga baik hati gak mau minum darah manusia.

Kalau alasan dia takut dengan pocong yang kutulis, lalu kenapa dia mem-follow akun poconggg sampai dua kali?

err ... 

Ngaca Jacob ... Pocong yang itu terkenal daripada yang kamu tulis.

Oke. Jadi duluan terkenal dia daripada yang saya tulis ... tapi setidaknya harus ada ... *lebih baik baca postingan saya sebelumnya.

Alasan kedua; Buat apa? Toh Jacob tidak terkenal ....

*hela nafas panjang

Alasan ketiga; Nunggu gratisan.

*hela nafas 'sangat' panjang

Alasan keempat; Temanya terlalu mainstream sehingga terkesan mengikuti tren.

*hela nafas terakhir ... lalu hidup lagi


Jadi seperti itu ... itu alasan yang saya simpulkan sendiri ketika teman dekat saya tanyakan kenapa tidak membeli atau sekedar mengapresiasi. 

Setidaknya saya sudah memberitahu mereka kalau saya penulis buku dan mau baca atau tidak terserah. Yang jelas Jacob dan pocong yang itu beda.

Jacob ganteng
Pocong yang itu ... lebih duluan terkenal.

Dia menang terkenal duluan.
Saya menang main Wreck It Ralph di Nintendo DS ....

Setidaknya masih ada yang suka tulisan saya :')



Sabtu, 27 Oktober 2012

Another First Book Problem ... FRIEND OR COMPETITOR?

Sebagai penulis ... saya terkadang bingung menempatkan teman-teman saya yang juga penulis. Mereka ini enaknya saya anggap sebagai apa?

Sekedar teman sharing? Atau ... teman curhat? Teman tidur? Teman mengobrol, nongkrong, berbagi rokok ... atau justru sebagai PESAING ....

Ya ... di dunia ini, kita hidup layaknya berada di sebuah arena. Kita harus bersaing untuk bertahan. Seperti kata ilmuwan, 'Survival the fittest'.

Seperti halnya di dunia kerja, menulis pun banyak saingannya. Entah itu dari senior yang sudah menulis sebelum saya lahir atau justru dari anak kemarin sore yang mempunyai daya imajinasi yang liar, yang tidak tahu di mana tempat untuk meluangkan imajinasinya ini selain di atas kertas putih polos.

Saya selalu menempatkan diri saya di posisi anak kemarin sore itu. Saya bukan senior walau buku pertama saya, sudah terbit dan beredar di pasaran. Bahkan sekarang pasti masih berada di rak-rak toko buku di negeri ini.

Saya malas sebetulnya ketika saya berhasil menerbitkan suatu karya di media massa, tiba-tiba ada anak kemarin sore yang lain menyebut saya sebagai senior. No! Saya bukan senior ... karena saya selalu berprinsip, di atas langit, masih ada langit.

Saya takut ketika saya menyebut diri saya senior, tiba-tiba BAM! saya terjatuh karena kesombongan saya. Di luar sana, masih banyak senior yang masih menulis, memberikan pelatihan kadang juga--sering bahkan, beramah tamah dengan penulis-penulis seperti saya.

Saya kadang sempat bertanya, mereka anggap penulis pemula itu sebagai apa? Teman? Murid? atau bahkan ... pesaing di jalur makan mereka?

Kebanyakan ... beberapa yang saya tanya, menjawab, mereka tidak akan menganggap penulis seperti saya ini pesaing karena ... karya kami dibandingkan mereka itu JAUH SEKALI!

Misal ... kalau saya mengirim di redaksi A, dan seorang senior juga mengirim juga di redaksi tersebut ... tanpa banyak pertimbangan ... SAYA KIRA ... jelas penulis senior yang banyak mempunyai peluang dimuat.

Faktor KKN?

dunno ...

mungkin juga adanya sedikit bau-bau konspirasi yang dilakukan oleh si mata satu.

Kembali lagi ke persoalan pertama ... enaknya, para penulis lain ini dianggap apa ya?

kenapa 'teman'?
Sebagai konklusi ... saya hanya akan menganggap mereka itu dua jenis.

Teman, jika mereka menghargai setiap karya saya. Mengapresiasinya dan membeli karya saya. Membacanya--yang terpenting!

sebagai saingan apabila,

dia ... dia ... dia ... ia ... mereka ... kalian ... kamu ... kau ....
melupakan janjinya untuk membaca dan mengapresiasi karya saya.


sekian

[JJ]

~ditulis dengan mendengarkan CLOUD ATLAS - ORIGINAL MOTION SOUNDTRACK ditambah dengan M83 - OUTRO~



Jumat, 26 Oktober 2012

Another First Book Problem - YOU RESPECT ME? I DOUBLE IT!!

Kadang sebagai penulis, saya merasa dikecewakan oleh teman-teman saya yang juga sesama penulis. Harapan saya adalah mereka selalu menghargai/mengapresiasi karya-karya saya yang terbit.

hell ... saya juga mengapresiasi mereka kok. itu pun kalau karya mereka terbit. mumpung karya saya terbit dulu ... kenapa tidak mengapresiasi karya saya duluan?


inilah yang membuat saya agak kesal dan akhirnya menjadi tidak respect terhadap karya teman-teman saya yang banyak berada di toko buku. mending saya membeli karya orang yang tidak saya kenal. saya bersikap skeptis karena mereka (teman penulis) sudah berbuat begini dengan saya. 


memang, siapa toh saya ini? Saya bukan siapa-siapa kok. gak usah dipedulikan racauan ini.

You Respect Me ... I double it!!

saya merasa ternyata saingan dan teman itu tidak ada bedanya. friend or foe?

u better choose well ....

'buat apa' adalah jawaban kebanyakan mereka


Kamis, 25 Oktober 2012

FIRST BOOK PROBLEM ...

1st book problem
Actually ... this is happen to me

Setelah buku pertama terbit

banyak pembaca saya menanyakan mana buku kedua saya.

yah ... saya bukan best selling novelist
jadinya, buku kedua masih berupa draft yang akan diseleksi oleh penerbit ... jadi apa yang kutulis masih berupa cerita-cerita yang bukan diinginkan editor penerbit.

Saya masih belum menerima orderan dari sebuah penerbit. Tapi mungkin suatu saat ...pasti!

tapi yang penting ...
Saya sekarang sedang menggarap sebuah proyek! Semoga mereka suka dan lahirlah buku pertama saya yang ternyata ...

masih belum mendapat respon positif dari teman, orang yang saya sukai dan keluarga sendiri ...

tunggu waktunya ... saya akan buktikan.

saya bukan penulis abal-abal ... bukan cuma aktris yang namanya terkenal lalu menulis. saya menulis untuk menghibur. semoga pembacanya terhibur.