Senin, 12 Februari 2018

tuhan ... Patungmu Buatan Mana?

sumber dari FB


Pengrajin yang tak rajin lagi ketika kultus-kultus
ingin membuat patung serupa
imaji tuhan mereka.

Bayaran besar yang ditawarkan hanya cukup 
berfoya-foya selama tiga bulan.

"Kamu ingin bahan yang murah asal cepat jadi."

Dan pengrajin menolak dan semakin menolak 
sebab alasan sederhana:
kami tak membuat tuhan dari patung.
Dari iman kami, tuhan itu mewujud.

"Justru kami ingin mempertebal iman kami
dengan patung-patung itu."

Kultus-kultus itu mengalami penolakan 
dari berbagai pengrajin.

Hingga akhirnya seniman lulusan sarjana
yang lapar mengerjakan patungnya.

"Buat yang murah saja. Tapi banyak."

Seniman itu bertanya: kenapa?

"Sebab nanti akan disebar."

Dan dihancurkan. Sebab selalu ada kecerobohan.

Suatu waktu, patung itu akan ditutup kain.
Atau tersenggol dan jatuh
atau dirusak dengan sengaja karena iman-iman itu berkata
padanya: tak ada tuhan selain laknat bagi penyembah patung.

Namun itu tak menyurutkan iman-iman lain
dan seniman lain untuk berkarya.

Demi uang atau demi iman?

Sekalian saja mereka
harusnya meminta seniman membuat patung yang kokoh.

Sebab mungkin saat ini
di luar sana ada malaikat
bertanya: tuhan patungmu buatan mana? Kok gampang hancur?