Senin, 19 November 2012

TWILIGHT: BREAKING DAWN PART 2 ... REVIEW



Kali ini saya akan MENCERCA HABIS-HABISAN, film franchise terakhir dari LIMOLOGI ... TWILIGHT!

*sujud sukur akhirnya tamat juga film ini ....

Walau saya membaca bukunya, bukan berarti saya disebut haters! Karena ya memang ... jelek! Dan saya memang skeptis memandang film ini jelek. Kecuali film pertama dan ketiga!
Oke kita mulai cercaan kali ini.

Sabtu, 17 November 2012

DREDD 2012 ... REVIEW



Dredd 3D

Untungnya saya tidak menonton film ini di fasilitas 3d yang mahalnya alayhumgambreng.

Sebuah remake lagi Hollywood. Entah kenapa sekarang Hollywood senang mendaur ulang film lama dengan touch yang baru seakan-akan takut kehilangan penonton lama mereka.

Film yang didaur ulang pasti akan selalu dikait-kaitkan dengan film lama. Ini seperti mantan yang selalu dibicarakan saat lagi cerita dengan gebetan.

Lagi pula, apakah Hollywood benar-benar kehilangan sebuah ide film? Akhir-akhir ini mereka senang sekali bermain-main di sektor; apa saja bisa jadi film. Ini hal yang sangat absurd saat saya juga mendengar bahwa prosesi penembakan Osama Bin Laden juga difilmkan.

Idenya sih baru, tapi bukannya itu justru akan menimbulkan sebuah pandemik yang ... ah sudahlah. Anggap saja ini Intro keluh kesah syahdu saya ....

Film Judge Dredd yang dulu diperankan oleh Sly Stallone. Tipikal B-Movie, padahal JD sendiri mempunyai fans-base yang kuat di sektor komik. Ya, JD ini film yang diangkat dari komik laris dan ketika di layar lebarkan sangat mengecewakan. Mereka kecewa karena tidak ada balon dialog di atas kepala Sly Stallone.
Di tahun 2012, film remakenya muncul dengan cerita baru.
Settingnya sama. Masa depan di era kehancuran karena entah-karena-apa-tidak-dijelaskan-di-awal. Tapi mereka fokus di Amerika di mana di situ ada sebuah badan hukum ala polisi tapi mereka menyebutkan Judge.

Judges sendiri adalah polisi dengan kostum ala robocop dengan peralatan canggih. Mereka ditugaskan untuk menertibkan masyarakat yang kacau di Amerika masa depan.

Lakonnya di sini bernama Dredd. Dia seorang Judge. Di awal dia akan dipasangkan dengan cewek yang sayangnya berpotensi sebagai teman tidur. Tapi gara-gara karakter Dredd yang sok cool dan gagah karena rahangnya kotak, dia pura-pura nolak. Cewek ini mempunyai sebuah kekuatan psikik, seperti mutan. 

Musuh mereka adalah pengedar-pengedar narkoba yang kalau dipakai narkobanya bakal seperti Neo di film Matrix. Bisa slow motion!
Pengedar-pengedar ini tinggalnya di sebuah apartemen dan—kenapa? Ingat The Raid? Hahaha .... 

Tapi sebenarnya ini bukan apartemen, hanya sebuah gedung bertingkat yang ada di Amerika. Dan penyerbuannya juga bukan dilakukan oleh anggota kepolisian yang bisa pencak, ini dilakukan oleh seorang Judge dan anak buahnya yang baru melawan seorang bandar narkoba besar dengan julukan Ma-ma.

Keanehan di sini adalah ... buat apa seorang bandar narkoba, harus mengalahkan dua pasang polisi, yang satunya mutan dengan mengerahkan seluruh pasukan yang dia punya. Ini sangat absurd dan khas film B-movie.

Adegan ini ditunjukkan dalam, tiga buah senjata laras panjang otomatis yang memuntahkan beribu peluru untuk menembak Dredd tapi Dredd berhasil kabur dan tidak berhasil kena satu peluru dan debu menempel di bajunya.

WOW!
 
Dan saat mereka meminta bantuan, pusat hanya meminta mereka untuk tetap hidup. Ini benar-benar, WOW! Tetap hidup, dengan amunisi segitu dan musuh begitu banyak? Dredd di film ini mengajarkan jangan menyerah dan hoki itu pasti berjalan bersamaan.

Di sini Dredd benar-benar berdarah dingin dan cool abis. Tak pernah merasa keringetan saat helmnya gak dilepas.
Bahkan Ma-Ma sendiri mengirim polisi/Judges untuk mengatasi Dredd.

Sempat-sempatnya ada adegan lucu saat polisi yang akan menangkap Dredd melawan Rookie yang punya kekuatan. pftt ....

Di sini Dredd terlihat seperti superhero tanpa ampun yang kuatnya alayhumgambreng. Bahkan saat tertembak pun, dia masih bisa mengambil peluru yang tembus ke badannya. superb!

Ending yang ditampilkan ketika, Dredd harus melawan Ma-Ma yang ternyata sudah menyiapkan bom yang dipasang dijantungnya. Jantungnya berhenti, tempat itu meledak. Tapi Dredd tetap menembaknya, memberikan narkoba, lalu mendorongnya jatuh dari atap. Film End. Bisa dibilang, gambarnya apik saat Ma-Ma terjatuh dari gedung.




Bisa diakui cinematography film ini keren. Bullet time nya di Matrix agak terasa di sini walau tidak banyak. Setingginya sederhana. Cerita datar dan aktingnya tidak terlalu menonjol. Entah apa yang mau ditunjukkan sang produser di film ini.

Untuk sebuah remake, film ini hanya menawarkan aksi yang sedikit dari film awalnya. Masih terlalu kurang dan bisa dibilang film ini kurang mendapat perhatian.

Jadi apakah film ini kayak The Raid?
Agak ... minus pencak silat!

2,5/5


tulisan saya terlalu spoiler? siapa suruh baca.

PROBLEM?



Rabu, 14 November 2012

SIKAP ITU BUKAN ATTITUDE ... MASBRO!



Pagi ini, ada hal yang mengganggu saya.

Bukan ... bukan karena saya ngompol, tapi sebuah pemikiran membuat saya gatal dan akhirnya ngompol.
Saya teringat masa lampau. Saya teringat akan sikap saya kepada orang.

Jadi ... ini adalah tentang sebuah pertemanan.

Sikap saya dengan teman ini dulu boleh dibilang sangat friendly. Saya sering membantu dia, begitu pula sebaliknya. Sikap teman ini sangat natural. Sebenarnya dia pemarah tapi dalam kondisi tertentu. Misal sewaktu saya membakar bulu kakinya dia.

Tapi suatu waktu, kita berpisah. Saya malu karena dia ternyata lebih berhasil daripada saya. Pacarnya setiap bulan gonta-ganti. Setiap si cewek mens, dia ganti cewek. Dompetnya lebih tipis daripada saya yang tidak punya dompet. Kendaraannya hanya beberapa puluh tahun lebih jadul ketimbang punya saya tapi dia sukses.

Dalam artian dia tidak pernah menulis racauan seperti saya tapi dia duduk di sebuah kantor dan menulis laporan keuangan.
Setelah berpisah ini, kita jarang kontak sama sekali. Bahkan dengan sengaja, saya unfriend pertemanan dia di facebook. Nomornya saya blok. SMS yang masuk dari dia tidak saya hiraukan.

Kenapa saya berbuat demikian?

Itu semua karena saya telah berubah sikap. Sikap saya yang dulu berteman menjadi sikap iri. Iri karena dia lebih sukses daripada saya. 

Dulu bahkan kami berandai-andai di antara asap rokok dan di atas balkon kosannya. Kita bermimpi, bagaimana kalau salah satu di antara kita nanti sukses.

Apa yang akan kita lakukan satu terhadap yang lainnya?
Meninggalkan atau terus berteman.

Dia bilang saat saya sudah meluncurkan buku, kalau saya sampai melupakan dia, dia akan membacok saya. Saya tahu itu guyon yang berarti, jangan pernah melupakan dia sebagai teman.
Tidak. Bahkan sampai saat ini saya malah ragu, dia ini teman atau bukan karena tadi.

Sikap saya berubah dengan cepat.

Lalu saya berpikir, sikap pada diri manusia itu bisa berubah dalam rentang waktu berapa lama?

Manusia adalah makhluk labil. Bahkan saking labilnya, seorang manusia tidak tahu kalau dirinya itu manusia.

Ini direfleksikan kepada pengalaman saya tadi. Saya berteman dengan seseorang. Dulu saya tidak pernah iri dengan dia. Lalu suatu ketika dia lebih sukses daripada saya, saya justru malu dan menghindar dari dia karena takut ada sebuah rumusan perbandingan.
Yah ... manusia memang sering membanding-bandingkan bukan? Memilih mana yang terbaik.

Lalu ... apakah sikap saya yang menghindar dan tidak berteman dengan dia itu pantas atau memang jalan yang tepat?

Inilah yang sampai saat ini membuat saya syahdu.
#syahdumomen

Saya gagal sebagai seorang teman karena sikap saya yang berubah. Tapi ... sampai saat ini pun, saya belum sekedar menyapa dia atau tahu kabarnya. Sikap saya mendingin.

Saat ini, saya memang dalam kondisi gagal. 

Tapi saya bangkit dengan tulisan-tulisan saya. Beberapa orang terhibur dan cukup tahu kalau saya sudah punya buku pertama. Sebentar lagi akan disusul dengan buku kedua. Ketiga dan seterusnya ....

Semoga saja, dia juga membaca hal ini.

Pahamilah,
sikap manusia itu ditentukan oleh iklim perasaan hati mereka. Tak jarang mereka sendiri bukanlah pawang bagi hati mereka. Tapi mereka bisa menghindari dan mencegah agar perasaan mereka bisa sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Dan saya ... ternyata harus menjemur kasur bekas ompol saya.

Salam syahdu

[JJ]

BILL AND TED : EXCELLENT ADVENTURE ... Review



BILL AND TED : EXCELLENT ADVENTURES


Tahu Meme Keanu Reeves yang konspirasi?
Yap! Inilah asal muasal meme tersebut!

Film ini tidak boleh dilewatkan oleh pecinta film tentang time traveller. Mungkin agak nyaru sama Back to Future, tapi film ini beda, dengan kekhasan lelucon yang ada di setiap menitnya. Mungkin bagi orang Indonesia akan terkesan awam, tapi menurut saya lucu.

Bill and Ted berkisah tentang dua remaja culun yang ingin membentuk band; Bill dan Ted (Keanu Reeves) yang akan dikeluarkan dari sekolah bila tidak bisa lolos dalam mata pelajaran sejarah. Lalu tiba-tiba datang Rufus (George ‘Fuckin’ Carlin—the most stand up comedian in this earth!) yang memberikan mereka sebuah kotak telepon yang bisa digunakan untuk ke masa lalu demi menolong Bill dan Ted.

Pertama-tama mereka—tidak sengaja, menculik Napoleon. Lalu ke jaman koboi untuk bertemu Billy the Kid. Setelahnya mereka ke Yunani kuno dan bertemu dengan Socrates. Tujuan dilanjutkan ke Inggris kuno di mana Ted menemukan tambatan hatinya. Di sini mereka sempat berselisih dengan ayah cewek yang ditaksir Ted sehingga mereka harus dihukum pancung. Tapi bisa diselamatkan oleh Billy dan Socrates.

Lalu mereka terdampar ke masa depan, di tempat seorang pria kulit hitam yang mengutus Rufus di awal film untuk menemui Bill dan Ted. Mereka kemudian pergi untuk menemui Freud di Vienna. Billy the Kid langsung memakai laso untuk mengikat Freud dan membawanya pergi bersama mereka.

Tokoh berikutnya ada Beethoven yang diculik saat memainkan komposernya. Tujuan berikutnya adalah Joan of Arc, pejuang wanita dari Prancis. Perlu diketahui, tokoh-tokoh ini, minus Napoleon berada dalam satu kotak telepon. Inilah kekonyolan sinting film ini. Absurd tapi brilian.

Masih belum cukup, Bill dan Ted menculik Genghis Khan. Tololnya Abraham Lincoln—yang di film ini tidak sedang membantai vampir, oh itu film sebelah—juga ikut diculik!

Karena antena kotak telepon mereka rusak, mereka berhenti di jaman prasejarah untuk membetulkan antenanya dengan permen karet. Lagi-lagi ide konyol tapi brilian!

Kemudian mereka bertemu dengan Bill dan Ted di masa lalu di mana semua petualangan ini bermula sebelum akhirnya pergi lagi.
Dan tololnya, tokoh-tokoh ini bukannya diajak belajar malah disuruh membersihkan rumah Bill. Lagi-lagi lelucon yang aneh tapi ... memang lucu.

Ngeliat akting Keanu Reeves dan temannya pasti mengingatkan akting Jim Carey di Dumb and Dumberer. Seperti itulah, cowok aneh tapi santai tidak urakan. Akting-akting pemain lainnya yang notabene tidak saya kenal, cukuplah untuk menambah suasana marak film ini.

Cinematography-nya untuk tahun segitu, sudah cukup bagus. Di sini mereka tidak menggunakan efek wah. Bahkan efek pindah lokasi terkesan kaku untuk jaman sekarang. Mereka mementingkan cerita yang ditampilkan.

Menonton film ini cukup terhibur. Saya berikan film ini 3,5/5

Selasa, 13 November 2012

SKYFALL - REVIEW



SKYFALL?

Ini film Bond yang jelek ....

Gak ada ekspektasi berlebih saat nonton ini.

Sam Mendez (sutradara) terlalu ingin membuat film ini seperti TDK nya Nolan tapi asa malah jatuh di plot yang kurang gereget.

Di mulai dengan adegan Bond mencari sesuatu lalu kejar-kejaran di negara (entah saya di mana) memang adegan wah. Apalagi adegan sebuah pengeruk tanah yang membongkar gedung.

Seperti opening film-film Bond pada umumnya, openingnya selalu menarik. Apalagi visualisasi musik SKYFALL dari Adele yang menurut saya top! Tapi lebih top lagi yang nyanyi Muse, di album 2nd Law berjudul SUPREMACY. sila cek kalo tak percaya.

Tapi setelah itu? Setelah Bond jatuh dari kereta dan dikatakan mati oleh M ... cerita berjalan datar bahkan kalau mau keluar bioskop ya ... silakan.

Cerita selanjutnya itu mengenai markas M yang dibajak oleh mantan anak buahnya. Bond akhirnya disuruh kembali dari kematiannya dan disuruh menyelidiki kasus ini. Padahal Bond tidak lolos kualifikasi karena luka tembak pas jatuh dari kereta di adegan pertama. 

Bond mengejar seseorang di Shanghai. Dapet cewek CAKEP BANGET! INI BARU NAMANYA CEWEK CAKEP! CEWEKNYA CAMPURAN ... (kenapa saya mendadak rasis di sini?) Entahlah ... pokoknya cewek ini cakep! Seperti cewek di Quantum Of Solace.

Setelah berhasil menemukan cewek ini, Bond dibawa ke mantan anak buah M, Javier Nasdem yang bermain sebagai Silva—Joker Wannabe.
Akting si Nasdem—maksud saya Bardem memang jempolan. Terbukti di No Country For Old Men dia juga memerankan sosok villain yang grrr ....

Tapi akting itu ditutupi dengan jalan cerita yang lagi-lagi ... hadeh! 

Si cewek mati, lalu si Nasdem di tangkap. Dibawa ke markas M16 yang baru yang malah terkesan kayak gudang yang kuno! HELL! EKSPETASI SAYA UNTUK MARKAS MATA-MATA YANG  CANGGIH GAK ADA DI SINI. 

Bahkan kalau sudah pernah lihat film Jackie Chan yang Spy Next Door, markas di SPD jauh lebih keren dari sini.
Adegan kejar-kejaran antara Silva dan Bond di kereta bawah tanah, saya pikir bakal menarik. Tapi sekali lagi ... KURANG! Adegan kereta bawah tanah jatuh itu biasa banget! Jauh mending DIE HARD 3!

Setelah Silva lolos, Bond dan M ke Skyfall tempat masa lalu Bond dan ... zzzz

Cerita berjalan boring lagi dan tamat saat M akhirnya memutuskan untuk mati. Malas melanjutkan Bond 24? Mungkin ... toh di film ini muncul karakter Q yang akan memasok gadget-gadget canggih buat Bond.

Yang menonjol di film ini hanya dua. Akting si Bardem dan Dench sebagai M. Q yang muda dan culun yang saya kira bakal memberi Bond pulpen yang bisa meledak ternyata cuma memberi Bond pistol yang menembak dari belakang.

Dan yang menonjol lainnya adalah cinematography. Kali ini harus saya akui lebih keren dari dua film Bond lainnya yang diperankan oleh Craig.

Jadi saya harus memberikan 2/5 untuk film ini.
Jauh lebih baik nonton SPY KIDS ketimbang film ini.

kekurangan film ini ...
-gak ada gadget canggih.
-jalan cerita action yang ... terkesan B-Movie