Tampilkan postingan dengan label writer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label writer. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 Desember 2014

#dongengsatir MEMBAKAR NATAL

Pada libur Natal yang dingin dan juga panas di berbagai daerah--mungkin karena bencana alam, saya menuliskan sebuah dongeng satir tentang Natal. Biasanya dengan menggunakan hashtag #dongengsatir di Twitter, kini saya mencoba menulis dongeng satir yang agak panjang. Temanya tentang Natal yang berbeda dan sedikit terinspirasi dari sebuah lagi juga perasaan saya tentang Natal itu sendiri. Khususnya Natal yang terlalu monoton di kehidupan saya ini ....

Mari lupakan tentang dilarang mengucapkan Selamat Natal di Indonesia. Cerpen saya kali ini jauh lebih syahdu daripada kisah di negara ini. Anda sekalian boleh tidak mengucapkan Natal pada yang merayakannya. Menganggapnya kafir, mengharamkannya atau apalah, tapi karakter saya di sini lebih unggul dari kalian yang tidak mau mengucapkan Selamat Natal karena dia sanggup membakar Natal lebih daripada kalian yang percaya dan hanya berkoar bahwa Natal itu haram.

Silakan membaca cerpen saya ini. Dan cari tahu untuk apa dongeng satir ini diberi judul "Membakar Natal".

Anda bisa mengunduhnya di sini.

Selanjutnya ... silakan bersenang-senang. Terlebih saya mau mengucapkan selamat natal bagi yang merayakan dan membaca blog/cerpen ini.


Merry Christmas, You Filthy Animal ....


NB: Anda bisa berkomentar tentang link download yang rusak, cerpen yang tidak bagus, buku Jacob yang sudah terbit atau tentang apa saja di Twitter saya atau di kolom komentar.

NB: bagikan kepada siapa pun yang percaya bahwa tulisan yang menarik itu layak dibaca. Atau dia kesepian dan butuh hiburan. Atau dia juga membenci Natal. Juga kesepian


Senin, 03 Desember 2012

FIRST BOOK PROBLEM : The Diferencial about Pocong

Sebagai pengguna salah satu jariangan sosial media di Indonesia, sangat tidak mungkin bila anak muda atau anak beranjak muda, atau orang tua yang kawin dengan anak muda ... tidak kenal micro blog bernama Twitter.

Banyak artis Indonesia menggunakan Twitter. Bahkan selebritis bisa dibentuk dari ocehan 140 karakter itu.

Tak lain halnya adalah Poconggg. 

Begitu fenomenalnya, buku yang ditulis dia sampai lari(s).

Film? Jangan tanya. Saya belum nonton film Indonesia ... terakhir itu nonton Sang Penari di televisi tapi bagian credit title karena telat.

Lalu apa hubungannya dia dengan saya?

Saya ini penulis. Dan buku pertama saya bertemakan pocong juga. Kalau dibandingkan dengan Poconggg tadi, kami bermain di genre yang sama ... komedi.

Tapi apa bedanya?

Orang mau baca pocong yang ditulis Poconggg ketimbang yang ditulis oleh Jacob Julian.

Ini terjadi pada teman-teman saya saat saya tanyakan, "Y U NO READ MY BOOK?"

Alasan pertama; Takut.

Memang. Pocong itu hantu. Tapi di sini kubuat dengan genre komedi yang bahkan tidak ada kesan hantu itu horor. Ada juga hantu baik hati. Contoh: Tuyul dan Mbak Yul, Genie di Alladin ... bahkan Carlisle dari Twilight juga baik hati gak mau minum darah manusia.

Kalau alasan dia takut dengan pocong yang kutulis, lalu kenapa dia mem-follow akun poconggg sampai dua kali?

err ... 

Ngaca Jacob ... Pocong yang itu terkenal daripada yang kamu tulis.

Oke. Jadi duluan terkenal dia daripada yang saya tulis ... tapi setidaknya harus ada ... *lebih baik baca postingan saya sebelumnya.

Alasan kedua; Buat apa? Toh Jacob tidak terkenal ....

*hela nafas panjang

Alasan ketiga; Nunggu gratisan.

*hela nafas 'sangat' panjang

Alasan keempat; Temanya terlalu mainstream sehingga terkesan mengikuti tren.

*hela nafas terakhir ... lalu hidup lagi


Jadi seperti itu ... itu alasan yang saya simpulkan sendiri ketika teman dekat saya tanyakan kenapa tidak membeli atau sekedar mengapresiasi. 

Setidaknya saya sudah memberitahu mereka kalau saya penulis buku dan mau baca atau tidak terserah. Yang jelas Jacob dan pocong yang itu beda.

Jacob ganteng
Pocong yang itu ... lebih duluan terkenal.

Dia menang terkenal duluan.
Saya menang main Wreck It Ralph di Nintendo DS ....

Setidaknya masih ada yang suka tulisan saya :')



Sabtu, 27 Oktober 2012

Another First Book Problem ... FRIEND OR COMPETITOR?

Sebagai penulis ... saya terkadang bingung menempatkan teman-teman saya yang juga penulis. Mereka ini enaknya saya anggap sebagai apa?

Sekedar teman sharing? Atau ... teman curhat? Teman tidur? Teman mengobrol, nongkrong, berbagi rokok ... atau justru sebagai PESAING ....

Ya ... di dunia ini, kita hidup layaknya berada di sebuah arena. Kita harus bersaing untuk bertahan. Seperti kata ilmuwan, 'Survival the fittest'.

Seperti halnya di dunia kerja, menulis pun banyak saingannya. Entah itu dari senior yang sudah menulis sebelum saya lahir atau justru dari anak kemarin sore yang mempunyai daya imajinasi yang liar, yang tidak tahu di mana tempat untuk meluangkan imajinasinya ini selain di atas kertas putih polos.

Saya selalu menempatkan diri saya di posisi anak kemarin sore itu. Saya bukan senior walau buku pertama saya, sudah terbit dan beredar di pasaran. Bahkan sekarang pasti masih berada di rak-rak toko buku di negeri ini.

Saya malas sebetulnya ketika saya berhasil menerbitkan suatu karya di media massa, tiba-tiba ada anak kemarin sore yang lain menyebut saya sebagai senior. No! Saya bukan senior ... karena saya selalu berprinsip, di atas langit, masih ada langit.

Saya takut ketika saya menyebut diri saya senior, tiba-tiba BAM! saya terjatuh karena kesombongan saya. Di luar sana, masih banyak senior yang masih menulis, memberikan pelatihan kadang juga--sering bahkan, beramah tamah dengan penulis-penulis seperti saya.

Saya kadang sempat bertanya, mereka anggap penulis pemula itu sebagai apa? Teman? Murid? atau bahkan ... pesaing di jalur makan mereka?

Kebanyakan ... beberapa yang saya tanya, menjawab, mereka tidak akan menganggap penulis seperti saya ini pesaing karena ... karya kami dibandingkan mereka itu JAUH SEKALI!

Misal ... kalau saya mengirim di redaksi A, dan seorang senior juga mengirim juga di redaksi tersebut ... tanpa banyak pertimbangan ... SAYA KIRA ... jelas penulis senior yang banyak mempunyai peluang dimuat.

Faktor KKN?

dunno ...

mungkin juga adanya sedikit bau-bau konspirasi yang dilakukan oleh si mata satu.

Kembali lagi ke persoalan pertama ... enaknya, para penulis lain ini dianggap apa ya?

kenapa 'teman'?
Sebagai konklusi ... saya hanya akan menganggap mereka itu dua jenis.

Teman, jika mereka menghargai setiap karya saya. Mengapresiasinya dan membeli karya saya. Membacanya--yang terpenting!

sebagai saingan apabila,

dia ... dia ... dia ... ia ... mereka ... kalian ... kamu ... kau ....
melupakan janjinya untuk membaca dan mengapresiasi karya saya.


sekian

[JJ]

~ditulis dengan mendengarkan CLOUD ATLAS - ORIGINAL MOTION SOUNDTRACK ditambah dengan M83 - OUTRO~



Kamis, 20 September 2012

Curhat Sampah

fufufufu~

ada tawaran kerjaan. sebagai-penulis skenario- ...
tapi film-film sinetron sih,

nah tapi yang nawarin pekerjaan kayaknya takut kalo gue ikutan.

kenapa?

karena katanya ... gue udah ke doktrin sama film luar, jadi orientasinya beda dengan film di sini ...

oh ...

JADI TERUS GUE GAK BISA NGERUBAH IMEJ FILM SINETRON NEGERI INI JADI APIK GITUH?

*plak

sotoy ...
emang gue siapa ya?

hahaha~

yah siapa tahu, 2-3 tahun setelah gue nulis post random ini, gue udah bikin film yang bikin semua decak kagum~~

semoga

Sabtu, 13 Agustus 2011

REVIEW : DUA SISI SUSI ( UNIVERSAL NIKKO)


cover buku

review dari kacamata minus seorang penggemar serial horor dari kecil, Jacob Julian :

saya me review ini dari segi ide cerita karena setiap kali saya baca sebuah kisah, saya
hanya menyukai ide-nya. gaya bahasa dan tetek bengek lainnya saya anggap ga penting karena
setiap pengarang punya gaya tulisannya sendiri-sendiri. dan di buku ini saya memberi nilai apa adanya, tidak perduli siapa pengarangnya.
(yang ngambek tulisannya di kasih nilai jelek ya...maaf...T__T)
berikut rate tulisan DSS, saya kasih range 1/5 :

1. Kata pengantar : (perlu di kasih nilai ga? saya kasih nilai 10/5)
2. Dongeng putih : 2,5/5
3. Teratai hitam : 2,5/5
4. Topeng putih rara anom : 3/5
5. Susi white : 2/5
6. Ilmu hitam susi : 1,5/5
7. Di atas piring putih : 3/5
8. Buku harian putih : 3/5
9. Dunia hitam susi : 2,5/5
10. Senyum hitam :3/5
11. Tulip hitam di halaman rumah : 1/5
12. Rahasia di balik dinding putih : 2,5/5
13. Kasih putih dari masa lalu : 2/5
14. Gaun pengantin hitam : 3/5
15. Misteri hitam cinta susi : 2,5/5
16. Tembang hitam gunung gandul : 2,5/5
17. Putih nada cinta : 2,5/5
18. Rembulan itu berwarna hitam :2,5/5
19. Negeri tanjung hitam :2/5
20. Dinding putih Villa Van Krosen :2,5/5
21. Amplop putih : 2/5
22. Selendang putih : 2/5
23. Pisau hitam sisi susi : 1/5
24. Lebah hitam : 3,5/5
25. Tiga titik hitam : 2/5
26. Behind the Script : 0/5 ( GA ADA NAMA SAYA T__T)
27. Ucapan terima kasih : (silahkan isi dengan nilai random)

mohon maaf, range diatas hanya dari kacamata minus saya dari segi ide seperti yang saya jelaskan di atas.
sekali lagi ini penilaian individual dan ke idealisan saya << maksudnya apa aku ga tahu!!
ga boleh marah ya para pengarang....:p
tidak...bukan...saya bukan iri...hanya galau kenapa saya ga lolos aja T__T makanya saya kasih nilai-nilai demikian.
seperti saat saya nonton film. IDE ADALAH HAL PENTING. DAN IDE SAYA TULIS BUAT SUSI HARUSNYA KEREN
KENAPA GA LOLOS?? (abaikan lagi labil....waktu itu saya masih cupu...)

OVERALL SAYA KASIH NILAI BUKU INI : 3/5

*lagi galau...yang mention saya, siap-siapa kena cakaran saya! raawwrrr!!




Jumat, 18 Juni 2010