Senin, 24 Desember 2012

The Day When Christmas Arrive ...

saya gak punya pohon Natal di rumah


Setelah kemarin menghabiskan waktu tanpa melanjutkan untuk menulis novel,
setelah pulang Misa dan wasting time dengan menjenguk Facebook dan Twitter ... tumben sekali malam Natal ini saya habiskan dengan tidur cepat.


Dunno ... just feel empty after posting the last post. Dan karena banyak nyamuk juga di kamar.

Merasa yah ... kebahagian dan sukacita Natal itu bukan buat saya. Itu milik orang yang benar-benar merasakan kegembiraan.
Orang-orang bahagia ... tapi tunggu,
apa di sekitar saya orang-orangnya tidak bahagia?

BAHAGIA!

Cuma saya yang tidak merasakannya.

You can call me weirdo but thats I am. I am empty.
 

Tell me di mana ada orang bahagia ... di situ saya malah merasa sedih. Kalaupun ada yang bahagia di sekitar saya sekarang ini, maka senyum saya akan
terlihat palsu dan tidak tulus. Saya memberi tahukan dulu daripada kalian berbisik di belakang saya.

Momen-momen seperti: Ulang tahun saya, Natal, Idul Fitri, Tahun Baru, perayaan Imlek atau sebutkan hal lain yang sangat digembar-gemborkan orang dan saya justru akan
menghindarinya.

Sound like I'm depressed?
No ... hanya merasa kosong. Kosong bukan berarti kesepian. Kosong yang saya rasakan seperti
'Saya lebih baik menghindari orang yang bahagia ... karena saya takut bahagia karena bahagia yang mereka tularkan pada saya hanya akan saya rasakan sendirian ....'

Jadi ... kosong dan sendirian?
Memang hampir mirip.
Sepertinya bila saya curhat seperti ini ke teman-teman yang mengenal saya mereka akan menganjurkan sesuatu,
'Cari pacar ....'

Dan apakah pacar akan menyelesaikan masalah?

Saya memang aneh. Random. Absurd. Sceptic.
Bahkan saya sendiri sulit mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Tidur mungkin sampai tiba-tiba sudah waktunya makan dan tidur lagi?
Apa dunia di sekeliling saya tidak bisa membahagiakan saya? Apa dengan menulis ini ada yang membaca dan merasakannya?

Dude ... ini bukan sebuah suicide note's!
HEAVEN NO!!!

Ini hanya keresahan atas kekosongan diri saya yang ... entahlah. Apa yang bisa menghibur saya kali ini?
Menonton RED DAWN, membaca komik, novel, main game ... mendengarkan musik sama sekali tak membantu.
Keluar rumah? Berjalan-jalan? Sendirian? 

Itu akan membuktikan pada dunia bahwa Jacob memang sendirian saat ini ... tak menyenangkan.
Entahlah ...

Mungkin di luar kamar saya menulis ini ada orang-orang yang tertawa bahagia. Baik mereka yang merayakan Natal atau yang tidak--tapi ikut andil dalam liburannya.

Atau ada yang merasakan hal seperti saya dan bingung harus bagaimana menyikapinya tapi tampak seolah-olah mereka bahagia. Bisa saja.


Akan ada banyak orang di luar sana yang seperti saya.
Dan saya gagal mengamalkan sebuah perintah harus membuat orang bahagia kalau mereka tahu bahwa saya sekarang sedang mengalami hal seperti ini.

Siapapun yang membaca ini ... Hey! Bergembiralah kamu tidak merasakan apa yang Jacob Julian rasakan!
Jangan lantas kau membaca ini lalu merasa kasihan kepada Jacob Julian ... tidak.
Jacob Julian tidak butuh dikasih sayangi atau dicintai, dimengerti ...  

Jacob Julian hanya ingin yang membaca ini bahagia.
Siapa?
Kalian semua ....


Jadi biarkan Jacob Julian mengalami hal sendu ini sendirian. Menatap langit mendung penuh kosong. Membayangkan cewek-cewek yang akan bersanding dengannya ... tertawa di luar sana.

Merry Christmas ... have a joy! :c

-Jacob Julian-

2 komentar: