Entah kenapa ekspetasi orang di tahun lalu (2012) begitu besar di film besutan Quentin Tarantino ini.
Menurut saya kok malah sama kayak Inglorius Basterds buatan QT juga. Kejutannya biasa saja.
Apa ekspetasi saya berkurang? Entahlah ... yang jelas satu dari nominasi Oscar sudah saya tonton. Kurang beberapa lagi.
Setidaknya pilihan memasukkan Django sebagai nominasi tidak salah.
Jadi ... inilah review singkat dari saya!
Here we go ....
Cerita dimulai saat lima budak dibawa oleh Speck brother
bertemu dgn seorang dentis bernama King Schultz—orang Jerman, yang mencari
orang yang berasal dari perkebunan –nama sulit dihapal-.
Django orang dari
perkebunan tersebut dan King ingin membeli Django tapi tidak diperbolehkan oleh
Speck bro, terpaksa King membunuh mereka dan membebaskan budak lainnya.
Mereka kemudian berada di sebuah kota di Texas, di mana
NEGRO tidak boleh naik kuda. Django negro dan itu dianggap melawan hukum. Maka Sherrif
kota itu marah kepada King. King membunuh Sherrif, lalu penduduk kota memanggil
Marshal kota. King menjelaskan bahwa sebenarnya Sherif kota itu adalah seorang
buronan yang berharga 2000 dolar dan King sendiri adalah pembunuh bayaran.
King cerita ke Django bahwa dirinya mencari Brittle
brothers. Django ingat bahwa brothers inilah yang mencambuk istrinya. King dan
Django pergi ke sebuah perkebunan, di mana pemiliknya bernama Big Daddy. Di sinilah
Django menemukan Brittle Bro yang mengganti nama jadi Shaffers Bro.
Django
membunuh 2 di antara Bro tersebut dan King membunuh satu. Big Daddy marah walau
King menjelaskan bahwa yang mereka bunuh adalah pembunuh. Malam harinya Big
Daddy mengadakan penyerbuan terhadap King dan Django karena kesal. Tapi King
sudah menjebak mereka duluan dan Big Daddy dibunuh oleh Django.
King menceritakan tentang asal usul Broomhilda—nama istri
Django dan menyarankan agar Django tidak mencari istrinya karena masa itu,
orang NEGRO masih sulit mendapatkan hak asasi. Akhirnya King menawarkan Django
untuk menjadi pembunuh bayaran. Django menerimanya!
Tugas pertama Django adalah membunuh seseorang dan Django
tidak bisa membunuhnya karena saat itu Smitty bersama anaknya. King
mengajarinya sesuatu. Walau akhirnya Django membunuhnya juga. Dan di sinilah,
Django benar-benar menjadi seorang pembunuh bayaran yang dingin *sebab saat itu
winter.
Akhirnya Dango dan King ke daerah Mississippi. Di situ
mereka tahu bahwa istri Django berada di perkebunan kapas dan pemiliknya adalah
... someone call Candy and the role is Leonardo DiCaprio.
Di sini Django akan
berperan sebagai seorang petarungnya King—pertarungan antar NEGRO di depan
perapian dan membunuh lawan sampai mati, untuk mengenal lebih jauh si Candy. Walau
akhirnya mereka tahu kalau istri Django ada di perkebunan tersebut.
Saat perjalanan menuju ke perkebunan, akan terlihat
kekejaman si Candy dalam membunuh budaknya. Dimakan anjing.
Setelah sampai di perkebunan, Candy mengenalkan mereka
kepada Steven (Samuel L. Jackson yang terlihat rapuh) yang tidak percaya Django
adalah budak Negro yang bebas. Di situ ternyata istri Django sedang dihukum di
sebuah kotak besi yang ditanam di bawah tanah dan telanjang. Django hanya bisa
melihatnya tanpa berbuat apa-apa saat istrinya yang masih TELANJANG di bawa didorong
di cart (bahasa Indonesia cart apaan sih?) dan filmnya masih satu jam lagi ...
fiuh!
Good damn you Quentin! Buat film mesti kok ya panjang-panjang!! Tapi selalu
masuk nominasi ... hadeeh.
King akhirnya bertemu dengan Hilda dan mereka bicara dengan
bahasa Jerman agar orang-orang Candy tidak mendengarnya. Django hanya menguping
sampai King menyuruhnya masuk dan ketika mereka masuk, mereka lalu mulai
GANGBANG tanpa kondom!
*salah film
Saat bertemu Django dan dia berkata, “Halo nona pembuat
masalah.” Hilda langsung pingsan.
Selanjutnya saat makan, King dan Candy sedang bertransaksi
untuk membeli seorang petarungnya Candy, saat itulah Steven menginterupsi dan
tahu kedatangan Django dan King ke sini. Steven membuka kedok dan Candy tidak
percaya walau pada akhirnya dirinya percaya bahwa King dan Django datang bukan
untuk membeli petarung tapi Hilda.
King dan Django didesak dan mereka mengaku. Candy menyuruh
King membeli Hilda seharga twelve thousand dollars, sama harganya dengan petarung
yang menjadi kedok King ke situ. Dan akhirnya terbelilah juga Hilda.
Saat ingin keluar dari rumah Candy dan King tidak mau
salaman dengan Candy, King menembak Candy dan Butch, menembak King. Matilah kedua
orang itu. Lalu tembak-tembakan dengan darah muncrat ke mana-mana TERJADILAH!
Django satu, dengan pistol musuh yang mati melawan
orang-orang Candy yang jumlahnya lebih dari sepuluh orang ... tipikal heroes!
Tapi di sinilah peran wanita lemah selalu ada. Hilda ditawan
dan Django pun harus menyerah untuk menyelamatkan wanitanya. *sigh! Thats why I
dont believe film with WOMAN heroes. Duh!
Django ditawan oleh seorang koboi. Saat Django akan
dikebiri,Steven datang dan mengatakan bahwa Django akan menjadi budak di pertambangan.
Di sini orang yang membawa Django adalah SANG PRODUSER SENDIRI. Inilah
kehebatan produser yang bisa ikut tampil di filmnya. Meh~
Saat beristirahat, Django menawarkan sang produser yang
membawanya kalau di tempat dia ditangkap ada bandit berharga ratusan dolar dan
jika mereka melepaskannya, Django akan membantu mereka menangkap bandit
tersebut. Saat mereka percaya Django dan memberinya senjata, Django malah
membunuh mereka dan meledakkan produser film itu. WOHOO!
Setelah pemakaman Candy, Django membunuh adik dari Candy dan
meninggalkan Steven di rumah yang sudah dipasangi dinamit dan ... BOOOM!
BELEGAR! CIYUUUU!! PSSFFFTTTT!! Pret! BANG!! BANGG!!
Seperti itulah kiranya sekilas film ini.
Spaghetti Western buatan Quentin Tarantino.
Premise film sudah ditebak dari judul film sendiri kalau jeli. Unchained = Freeman not PREMAN!
Jalinan kisahnya sendiri agak naik turun. Apalagi ketika Leonardo DC muncul. Jujur di sini Leo hanya memainkan karakter sok cool yang kaya raya yang sepertinya kalau digantikan karakter lain juga tidak masalah.
Yang jelas, Cinematography membawa film ini ke suasana sebelum perang saudara di Amerika dengan bumbu koboi yang kental. Ditambah Scoring yang epik juga.
Sayang adegan tembak-tembakan saya nilai terlalu cepat mengambil gambarnya sehingga agak terkesan "YAH ... cuma begini doang!"
Ceritanya tidak terlalu wah. Kematian Dr. King membuat tempo ceritanya menurun.
Tapi entahlah. Apabila ini menjadi pemenang Oscar, berarti QT sudah bekerja keras!!
Django Unchained (4/5)
IX.VIII.IX
Jacob Julian
review-nya komplit.. di film ini saya hampir tidak mengenali ben affleck karena potongan rambutnya yg beda dari biasanya
BalasHapussalam kenal :)
oh ada Ben Affleck di film ini?
BalasHapusbenarkah?
wah berarti saya miss.
kenal balik